Sahrul Timnas U-19 Jadi 'Magnet' di Ngawi

Muhammad Sahrul Kurniawan mampu menjadi ‘magnet’ bagi persepakbolaan di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Setidaknya, puluhan remaja yang sempat keluar dari sekolah sepak bola (SSB) Margolangu di Kecamatan Jorogogo mulai masuk dan ikut berlatih kembali. "Sejak September lalu, saat Sahrul ikut memperkuat Timnas U-19, banyak anak-anak yang akhirnya bergabung lagi di klub kami,’’ kata Surawan, pelatih SSB Margolangu, saat dihubungi Selasa, 15 Oktober 2013.

Di SSB itu, Sahrul mulai mendalami sepak bola sejak masih duduk di bangku kelas V SD. Karena potensinya yang semakin gemilang, remaja 18 tahun itu akhirnya lolos seleksi untuk bergabung di timnas dalam laga Piala Asia.

Menurut Surawan, sebelum Sahrul masuk sebagai pemain belakang timnas U-19 besutan Indra Syafri, sekitar 50 anggota SSB Margolangu memutuskan keluar. Salah satu alasannya karena menilai latihan sepak bola mengganggu konsentrasi belajar mereka. "Sahrul yang masuk ke timnas U-19 mampu memotivasi anak-anak yang lain untuk kembali latihan,’’ ujarnya.

Surawan meyakini semangat anak-anak di SSB Margolangu bakal semakin meningkat. Apalagi, saat ini Sahrul sedang berada di kampung halamannya dan berencana berlatih di SSB itu sembari menunggu panggilan dari timnas.

Sahrul menyatakan sebelum kembali ke Jakarta, dirinya akan berlatih di SSB Margolangu. Terlebih, jadwal latihan bersama para pemain timnas yang lain juga belum ditentukan. "Belum ada pemberitahuan. Sambil menunggu dan menjaga kondisi, saya akan latihan di rumah,’’ katanya saat ditemui di rumahnya, yang masuk Dusun Genggong, Desa/Kecamatan Jogorogo, Kabupaten Ngawi, Senin malam, 14 Oktober 2013.

Setelah timnas U-19 mengalahkan Korea Selatan dalam pertandingan yang berlangsug Sabtu malam lalu, Sahrul tiba di rumahnya di Ngawi pada Senin, 14 Oktober 2013, pukul 17.00. Sekitar 50 warga Dusun Genggong secara bergantian mendatangi Sahrul untuk memberikan ucapan selamat. Tempo.co