Jumat, 20 September 2013

Leave a Comment

Semburan Api Di Desa Sidolaju Kecamatan Widodaren Kabupaten Ngawi

Semburan api di area persawahan Desa Sidolaju, Kecamatan Widodaren, Ngawi, terus membesar hingga mencapai ketinggian sembilan meter. Selain membuat warga sekitar waswas, semburan yang awalnya berupa air bercampur gas itu juga mengancam pasokan listrik di wilayah Jawa-Bali. Pasalnya, di atas titik semburan tersebut terdapat jaringan kabel Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) Jawa-Bali.

‘’Jelas kondisi ini mengancam, apalagi apinya terus membesar karena pengaruh angin,’’ Ari Nur Hadi, pengawas jaringan SUTET wilayah PLN APP Madiun kepada Jawa Pos Radar Ngawi, kemarin (19/9).
Ari mengatakan, jika api terus membesar, tidak menutup kemungkinan dapat memutus kabel bertegangan 500 kilovolt itu. Bila itu terjadi, lanjut dia, pasokan listrik Jawa-Bali akan terganggu. Meski begitu, hasil pantauannya kemarin, suhu konduktor masih dalam batas aman, yakni di kisaran 20-22 derajat celcius, masih di bawah batas maksimal 40 derajat. ‘’Kalau kabelnya putus, Jawa-Bali bisa padam,’’ ungkapnya.

Oleh sebab itu, kata dia, pihaknya terus melakukan pemantauan suhu kabel di lokasi. Juga melakukan komunikasi dengan Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) Kediri dan Kedan, Klaten, Jawa Tengah. ‘’Wah kalau itu kami belum tahu. Kami hanya melaporkan setiap perkembangan yang terjadi di lapangan,’’ ujarnya saat ditanya kemungkinan menggeser kabel SUTET tersebut.

Kapolres Ngawi AKBP Valentino Alfa Tatareda mengatakan, titik api yang menyembur tinggi membuat pihaknya mengdeser police line dari radius 15 meter menjadi 20 meter dari titik semburan. Pihaknya juga bekerjasama dengan kodim untuk ikut serta melakukan pengamanan di lokasi. ‘’Pengamanan itu untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, baik dampak keracunan karena mengirup gas maupun kemungkinan terjadinya ledakan,’’ tuturnya. Radarmadiun
Admin
Terimakasih sudah berkunjung semoga tulisan yang ada di website ini bisa bermanfaat, komentar anda sangat kami harapkan.

0 komentar:

Posting Komentar