Senin, 03 Juni 2013

Leave a Comment

Rencana kenaikan tarif air PDAM Ngawi Tidak Logis


Rencana kenaikan tarif air PDAM Ngawi menyulut reaksi keras kalangan DPRD setempat. Wakil rakyat menilai dasar kenaikan tarif, salah satunya rencana penyesuaian harga BBM, tidak rasional. Pasalnya, hingga kini belum ada kepastian dari pemerintah soal kenaikan BBM. ‘’Ya kalau bulan Juni BBM jadi naik, kalau tidak? Apa PDAM berani mengembalikan kenaikan tarifnya ke pelanggan? Ini tidak logis,’’ kata Agus Wiyono, ketua Fraksi PAN, kemarin (30/5).

Menurut Agus, kenaikan tarif PDAM kali ini sangat memberatkan lantaran besarannya mencapai 30-35 persen untuk kelompok I hingga kelompok pelanggan V. Baik dari golongan sosial umum, sosial khusus rumah tangga, mapun biaya truk tangki. ‘’Kenaikannya 30 persen lebih. Ini akan memberatkan masyarakat bawah,’’ ujarnya.

Dia meminta manajemen PDAM Ngawi mempending rencana kenaikan tarif tersebut, sebelum ada keputusan dari pemerintah pusat terkait kenaikan BBM. ‘’Idealnya BBM naik dulu, baru tarif PDAM dinaikkan. Kalau begini kan mendahului keputusan presiden, padahal proses kenaikan harga BBM itu masih panjang,’’ ucapnya.

Agus menuding PDAM Ngawi tidak berempati terhadap pelanggan karena besaran kenaikan tarif kali ini dinilai mencekik, terutama kelompok rumah tangga dan sopir angkutan hingga berujung aksi unjuk rasa Rabu (29/5) lalu. ‘’Kalau memang kenaikan BBM-nya belum pasti, jangan dinaikan dulu (tarif PDAM) agar tidak menimbulkan gejolak,’’ tegasnya.

Suratno, direktur PDAM Ngawi, tidak menampik jika besaran kenaikan tarif kali ini kisaran 30-35 persen. Namun, dia menyebut persentase kenaikan itu sudah dipikirkan masak-masak. ‘’Memang BBM belum naik, tapi kalau materialnya rusak kan perlu biaya untuk memperbaiki,’’ ujarnya.

Soal kenaikan tarif pengisian air truk tangki, Suratno menilai kenaikan itu tidak lebih dari harga dua liter solar sehingga dinilai tidak memberatkan para sopir. Di sisi lain, pihaknya membutuhkan beberapa dim pipa dengan panjang berkilo meter untuk mendekatkan pelayanan hingga ke Gentong, Paron. ‘’Sehingga tidak perlu susah-susah menanjak naik ke pusat sumber,’’ tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, puluhan sopir truk tangki air nggeruduk kantor PDAM Ngawi. Mereka menolak kenaikan tarif pengisian air bersih yang akan rencananya diberlakukan mulai 1 Juni mendatang. Para sopir itu menilai besaran kenaikan yang lebih dari 25 persen sangat memberatkan.

Selama ini tarif pengisian air bersih ditetapkan Rp 25 ribu per truk tangki. Namun, mulai bulan depan naik menjadi Rp 35 ribu. Sementara, tarif air minum dengan pengiriman truk tangki khusus dalam kota (jarak 5 KM) dikenakan tarif Rp 100 ribu. Sedangkan pengiriman ke luar kota dikenai tambahan 25 ribu setiap kelebihan jarak 5 KM. (pra/isd) Radar Madiun
Admin
Terimakasih sudah berkunjung semoga tulisan yang ada di website ini bisa bermanfaat, komentar anda sangat kami harapkan.

0 komentar:

Posting Komentar