Rabu, 05 Juni 2013

Leave a Comment

Benteng Pendem (VAN DE BOSCH) Ngawi

Benteng Pendem (VAN DE BOSCH) Ngawi adalah peninggalan pada masa kolonial Belanda, Benteng Pendem ini terletak di Kelurahan Pelem, Kecamatan Ngawi Kota memiliki ukuran bangunan 165 m x  80 m dengan luas tanah 15 Ha. Lokasinya mudah dijangkau yakni  dari Kantor Pemerintah Kabupaten Ngawi +/- 1 Km arah Timur Laut. Letak Benteng benteng ini sangat strategis karena berada disudut pertemuan sungai bengawan Solo dan sungai Madiun. Benteng ini dulu sengaja dibuat lebih  rendah dari tanah sekitar yang dikelilingi oleh tanah tinggi sehingga terlihat dari luar terpendam.



Pada abad 19 Kota Ngawi menjadi salah satu pusat perdagangan dan pelayaran di Jawa Timur dan dijadikan pusat pertahanan Belanda diwilayah  Madiun dan sekitarnya  dalam perang Diponegoro ( 1825-1830 ). Perlawanan melawan Belanda yang berkobar didaerah dipimpin oleh kepala daerah setempat seperti di Madiun dipimpin oleh Bupati Kerto Dirjo dan di Ngawi dipimpin oleh Adipati Judodiningrat dan Raden Tumenggung Surodirjo, serta salah satu pengikut pangeran Diponegoro bernama Wirotani. Pada tahun 1825 Ngawi berhasil direbut dan diduduki oleh Belanda.  Untuk mempertahankan kedudukan dan fungsi strategis  Ngawi serta menguasai jalur perdagangan, Pemerintah Hindia –Belanda membangun sebuah Benteng yang selesai pada tahun 1845 yaitu Benteng Van Den Bosch.

Benteng ini dihuni tentara Belanda 250 orang bersenjatakan bedil, 6 meriam api dan 60 orang kavaleri dipimpin oleh Van Den Bosch.
Didalam benteng ini sendiri terdapat makam K.H Muhammad Nursalim, yaitu salah satu pengikut pangeran Diponegoro yang ditangkap oleh Belanda dan dibawa ke Benteng ini, konon katany K.H Muhammad Nursalim ini adalah orang yang menyebarkan agama islam pertama di Ngawi, dan memiliki kesaktian yang tinggi,yaitu tidak mempan ditembak, oleh karena itu maka beliau dikubur hidup – hidup.
Admin
Terimakasih sudah berkunjung semoga tulisan yang ada di website ini bisa bermanfaat, komentar anda sangat kami harapkan.

0 komentar:

Posting Komentar