Senin, 03 Juni 2013

Leave a Comment

Di Ngawi Sekolah Swasta Lulus 100 Persen


Di Ngawi Sekolah Swasta Lulus 100 Persen, berdasar hasil ujian nasional (Unas) tingkat SMP sederajat siswa SMP dan MTs swasta berhasil lulus 100 persen. Sedangkan sekolah negeri menyisakan 6 pelajar yang tidak lulus Unas. Rinciannya, siswa SMP negeri tidak lulus lima orang dan MTs negeri satu orang. Ironisnya pelajar yang tidak lulus berasal dari sejumlah SMP favorit.

Seperti SMPN 1 Karangjati tidak berhasil meluluskan siswanya 100 persen karena satu anak didik sekolah favorit di wilayah timur Ngawi itu tidak lulus. Disusul SMPN 2 Mantingan yang dua siswanya dinyatakan tidak lulus. Serta SMPN 2 Kendal dan SMPN 3 Ngrambe masing-masing satu siswa tidak lulus. Sedangkan satu-satunya pelajar MTsN yang tidak lulus adalah pelajar dari MTsN 1 Ngawi. ‘’Tidak lulus karena nilainya dibawah standar,’’ ungkap Gunadi Ash Cidiq Kabid Dikmen Dindik Ngawi, kemarin (1/6).

Menurut dia, hasil kurang memuaskan sekolah negeri salah satunya karena mental siswa down menjelang Unas. Siswa kurang percaya diri dengan penerapan sistem 20 paket soal. Dan kondisi tersebut kurang diantisipasi pihak sekolah. ‘’Sebenarnya hanya ada satu mapel yang nilainya jatuh. Mungkin siswa grogi saat mengerjakan. Untuk penyebab yang lain saya belum bisa menjawab,’’ kilahnya.

Meskipun hasil Unas sekolah negeri terpuruk bukan berarti mutu sekolah menurun. Karena kejadian tersebut bersifat kasuistik. Apalagi secara nasional nilai rata-rata kelulusan juga menurun. Sementara di Ngawi dengan tidak lulusnya 5 orang siswa SMP, prosentase kelulusan mencapai 99,94 persen. ‘’Prosentasenya masih bagus kok. Meningkat dibanding tahun kemarin,’’ tegas Gunadi.

Sedangkan satu siswa MTsN yang tidak lulus diakui karena nilai salah satu mapel jeblok. Moh. Wahib, Kasi Penma Kemenag Ngawi mengatakan Wahib mengatakan secara umum kelulusan siswa MTsN mencapai 99,96 persen. Dia mengaku hasil unas tahun ini penuh kejutan. Terutama karena banyak siswa MTs swasta yang lulus. Sama seperti hasil Unas MA pekan lalu. Meski sekolah negeri tidak mapu meluluskan 100 persen, namun rata-rata nilainya masih bagus dibandingkan dengan sekolah swasta. ‘’Akan kami evaluasi lagi supaya taun depan tidak ada lagi anak yang tertinggal,’’ ujarnya.

Sementara itu, pengambilan hasil Unas SMP jumat (31/5) malam di Dinas Pendidikan Jatim, sempat molor. Molornya pengambilan Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN) itu karena terajdi keterlambatan pengiriman dari pusat.Hingga rombongan dari Ngawi harus menunggu lebih lama satu jam dari jadwal yang telah ditentukan. ‘’Rencannya jam 19.00 tapi sampai jam 20.00 kok belum dibagi,’’ ungkap Didik Prasetyobudi, kasi Pendidikan SMP Dindik Ngawi.

Didik mengatakan dari 38 kabupaten kota se Jatim, hanya tujuh daerah yang dapat mengambil hasil sesuai jadwal. Sedangkan 31 kabupaten kota lainnya termasuk Ngawi harus menunggu lebih lama. Sepulang dari Surabaya, pihaknya langsung mengumpulkan semua kasek SMP di Ngawi untuk membagikan hasilnya. Namun diakuinya hasil tertinggi dan rata-rata tertinggi masing-masing sekolah belum direkap oleh panitia. Rencananya hari ini panitia baru akan menyusun. ‘’Kalau biasanya sudah direkap sekalian. Tapi ini dadakan dan sudah banyak yang menunggu,’’ tegasnya. (pra/yup) Radar Madiun
Admin
Terimakasih sudah berkunjung semoga tulisan yang ada di website ini bisa bermanfaat, komentar anda sangat kami harapkan.

0 komentar:

Posting Komentar